Dampingi Korban Kekerasan & Pelecehan Seksual ke Polisi, Komisioner KPI: “Kami Bersama Korban”

Artikel Hukum
Ilustrasi desakan penghapusan kekerasan seksual terhadap perempuan. (Foto: Sasmito)
Ilustrasi desakan penghapusan kekerasan seksual terhadap perempuan. (Foto: Sasmito)

Pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegaskan bahwa akan berdiri bersama korban kekerasan dan pelecehan seksual di lembaga penyiaran tersebut dalam upaya mendapatkan keadilan yang sebenar benarnya.

JAKARTA, Koranbanjar.net – “Saya membuat rilis ini berdasarkan pengalaman yang sesungguhnya dan saya ingin mendapatkan keadilan yang sebenar-benarnya,” demikian pernyataan lirih korban aksi kekerasan dan pelecehan seksual selama bertahun-tahun di Komisi Penyiaran Indonesia KPI kepada VOA, ketika akan melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu malam (1/9).

Kekerasan yang dialami korban berinisial MS telah berlangsung sejak ia bekerja di KPI pada tahun 2011. MS sebelumnya sudah berusaha melakukan berbagai macam upaya termasuk melaporkan kekerasan yang terjadi kepada polisi namun hasilnya nihil karena polisi menganggap apa yang terjadi sebaiknya diurus secara internal di lingkungan kantor.

Kini usaha MS untuk mendapatkan keadilan yang seutuhnya tampak menemui titik terang dengan adanya dukungan langsung dari para pimpinan di lembaga ia bekerja. Komisioner KPI Nuning Rodiyah menunjukkan dukungannya dengan ikut langsung mendampingi MS membuat laporan kepada polisi pada Rabu malam.

Nuning, yang telah menjabat sebagai komisioner KPI sejak 2016, mengaku shock akan adanya kekerasan yang terjadi di lingkungan kerjanya. Ia sendiri mengaku mengetahui kasus tersebut setelah ramai diperbincangkan di media sosial.

“Saya tidak menyangka ini terjadi di bawah hidung saya, di dalam KPI, di mana saya bekerja selama bertahun-tahun. Benar-benar saya shock ketika ternyata di lingkungan kerja saya ada tindak kekerasan seksual dan bullying. Memang pernah ada tindak kekerasan seksual sebelumnya dan kami bisa tangani dengan baik. Tapi kasus ini hingga bertahun-tahun terpendam tanpa pernah disampaikan pada kami sebagai pimpinan,” ujar Nuning yang langsung menemui MS di rumahnya ketika mengetahui akan kasus ini.

“Saya bersama korban!” tegas Nuning, “karenanya saya datangi dia dan mendampinginya ke Polres Jakarta Pusat. Saya ingin memastikan agar korban segera mendapat perlindungan dan penanganan aparat kepolisian. Ini komitmen saya dan seluruh pimpinan KPI, bahwa kami bersama korban.”

Kekerasan & Pelecehan Seksual Sistematis Selama Bertahun-tahun

Dalam sebuah pesan yang viral di media sosial Twitter sejak Rabu malam, MS menceritakan dengan rinci aksi kekerasan dan pelecehan seksual yang dialaminya di KPI sejak tahun 2012 hingga setidaknya tahun 2019 oleh sejumlah orang secara sistematis. Ia menyebut dengan lengkap nama dan jabatan tersangka pelaku yang selama bertahun-tahun melakukan kejahatan itu.

“Selama dua tahun ia memaksa saya membelikan makan seolah saya budak mereka, memaki bernuansa SARA dan rasis, memimpin penelanjangan dan melecehkan seksual, merundung secara verbal….,” demikian petikan pernyataan MS terhadap salah seorang tersangka pelaku yang bekerja di Divisi Humas KPI Pusat.

Tags :

Artikel Hukum

Share :