Terletak di sudut Kota Banjarmasin, wisata alam “Litle Amazone” di Kuin Kacil Jalan Tembus Mantuil, Kelurahan Mantuil Permai, Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin resmi dibuka.Keberadaan objek wisata baru ini, menambah daftar jumlah tempat wisata di Banjarmasin, yang bisa dikunjungi para wisatawan. Baik lokal maupun domestik.
BANJARMASIN,koranbanjarmasin.com – Objek wisata terus berkembang, terbaru taman alam “Litle Amazone” yang diresmikan langsung oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, Senin(27/9/2021) ini berkonsep taman bernuansa alam, dengan memanfaatkan tanaman dan pepohonan yang ada di kawasan Kuin Kacil.
Ibnu Sina dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kota Banjarmasin memperkenalkan bahwa di pinggiran kota justru ada objek wisata. Kemudian lanjutnya, konsep kawasan wisata alam Kuin Kacil ini dirancang agar masyarakat tetap menjaga budaya.
“Akses menuju tempat wisata ini bisa lewat jalur darat dan sungai. Semoga saja, tempat wisata ini bisa maju dan berkembang,” harapnya.
Senada itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwasata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Muhammad Ikhsan Al-Hak menyebut pada hari Senin ini kebetulan bertepatan dengan dengan hari pariwisata dunia.
Dengan diresmikannya objek wisata Kuin Kacil, menambah daftar destinasi wisata yang ada di ibukota Kalimantan Selatan.
“Hari Pariwisata Dunia ini dimaksudkan untuk pemberdayaan masyarakat di saat pandemi. Makanya, sangat beruntung jika kawasan wisata Kuin Kacil ini diresmikan langsung Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina,” bebernya.
Ketika ditanya media ini soal anggaran dalam membuat taman Litle Amazone, Ikhsan mengungkapkan, tidak banyak dana yang dikeluarkan hanya sekitar Rp.50 juta dalam waktu pembuatan selama satu bulan.
“Paling cuman Rp.50 juta, kan kita memanfaatkan bahan dari alam semua, tidak banyak bahan material, dan jangka pembuatan kurang lebih satu bulan mulai dari perancangan hingga rampung,” terangnya.
Objek Wisata di Kuin Kacil.(foto : Leon)
Namun lanjut Ikhsan, ini baru tahap awal, akan datang ditambah dengan berbagai kearifan lokal, seperti kerajinan tangan khas masyarakat Mantuil dan berbagai jenis kuliner masakan banjar.
“Kita rancang wisata alam Litle Amazone ini semata – mata demi membantu perekonomian masyarakat setempat, serta membangkitkan kretivitas mereka dalam mengembangkan budaya daerah,” paparnya.
Bagi pengunjung dirinya berharap agar tetap menerapkan protokol kesehatan karena Kota Banjarmasin masih PPKM Level IV.“Tetap terapkan protokol kesehatan, juga diimbau bagi pengunjung selalu jaga kebersihan taman dan sungainya, jangan buang sampah sembarangan,” imbaunya.